Kamis, 19 Juni 2014



Kali ini mau ngebahas soal stalker!!!


Kenapa harus stalker? Yaa… demi kelancaran dalam mengepo-ngepoin orang (bahasa apa tuh??) ada beberapa hal yang perlu di ingat nih buat sobat blog baby dalam nge-stalker(in) orang. #belibet


Pertama, apa sih itu STALKER?
Stalker itu semacam kayak penguntit, pengikut, tukang kepo, mau tahu urusan orang, kutu air yang gak bisa lepas dari air kotor, kutu beras yang sukanya ngikutin beras jelekk.( Hahaha lebay mah ini ryu). Pokoknya sejenis manusia yang pengen up todate tentang seseorang atau sesuatu hingga sampai sedetail-detailnya. #WOWW
 itu sih bahasa kasarnya yaa sobat baby. Tapi kalo bahasa halusnya nih, menurut ryu yaa.. stalker itu sama aja kaya para jurnalis gossip yang pengen tahu informasi seorang artis. Si artis lagi tidur aja dikamerain, terus lagi makan juga dikamerain, lebih ngeri nya lagi si artis mau “pup” aja si tukang kamera bela2in ngamerain itu si artis di depan pintu toilet, bahkan sampai ditunggui juga :D (bener gak nih yaa?? Hahaha #lupakan) tapi ada perbedaannya donk yaa, kalo si stalker  itu kan demi keuntungan diri sendiri dan kerjanya itu kan “home industry” yak maksudnya kerja dirumah lah, nah kalo jurnalis kan kerjanya sama agensi perusahaan dan intinya mereka dibayar.


Kedua, yang kayak mana sih dibilangin stalker?
Itu loh sobat baby, yang sukanya ngikutin kemana seseorang itu pergi, atau gak nyari2 nomor plat polisi si doi yang disukai (ini pengalamannya teman :D), atau gak nyari2 tentang si doi dari TTL, makanan and minuman yang disukai, warna yang disukai, no. baju, sepatu, sampai2 nama orang tua juga mesti diketahuin. (mungkin mau dilamar langsung kali yaakk :D)



Ketiga, banyak ruginya donk kalo dibilang stalker, ada gak sih untungnya
Ruginya sih banyak ya, yah yang paling utama nih yaa sobat baby malunya itu loh kalo kita ketahuan stalking orang, terus belum lagi dijauhin dan diomongin sama itu si doi bahkan jadi gosipan teman-temannya doi. Malu banget kan yaa. Tapi, itu kalo yang ketahuan, tapi kalo yang gak ketahuan? Yah tenang sobat baby, rahasia habis nge-stalking orang itu pasti aman kok, hanya sobat baby dan tuhan yang tahu (kkkkkk) dan juga sobat baby bisa dapat keuntungan dari situ, sobat baby bisa tahu apapun tentang si doi. (yeyyyy…. Tepuk jidat -_-“). Si doi mau ngapa2in sobat baby bisa tahu semua loh, misalnya dia mau tidur, makan, mandi  atau mungkin si doi barusan aja beli baju baru pun sobat baby bisa tahu ditambah lagi tahu tentang sifatnya, TTL, alamatnya, zodiac, shio sampai nama orang tua pun sobat baby bisa tahu loh. (kereennn banget nih, bisa langsung sekalian sensus penduduk :D). tapi nih yah sobat baby, yang lebih banyak yang dapat musibah itu yah, si doi yang lagi di stalker(in). kenapa? Yah karena mereka ngerasa kuran comfortable jadinya yah gitu deh, gak tenang buat ngelakuin kegiatan sehari-hari mereka. Terus si doi yang distalking bisa dapata ejekan nih dari teman-temannya, contohnya gini yah, misalnya yang stalker jelek nih, pasti deh si doi kena cacian dan makian tiap hari dari teman terdekatnya, kayak gini nih contohnya “eh.. gila itu stalker(in) elo yaa? Haha emang loe mau sama si buruk rupa kayak dia?” (itu buat yang jelek yaa, tapi ciptaan tuhan itu bagus semua kok J), nah kalo yang jadi stalker cantik atau ganteng, si doi juga dapat cacian dan makian loh ternyata, contoh nih yee “itu siapa? Stalker loe yaa? Mimpi apa loe semalam, yang stalker(in) cantik/ganteng gitu, tapi yang di stalker(in) kayak gelandangan yang belum pernah mandi sebulan, mendingan gue aja yang di stalking.” Nah, itulah kita harus menjadi stalker yang bijak. Supaya gak ngeganggu kehidupan si doi.



Keempat, jadi gimana donk jadi stalking yang bijak?
Yang pasti menjadi stalker secara diam-diam itu lebih aman deh daripada kita harus stalker(in) satu orang dengan banyak teman. Cukup kita aja yang tahu kita jadi stalker itu orang, karena semakin banyak yang tahu, maka angin itu akan semakin cepat berhembus kemana-mana (kan kita juga yang bisa malu) Lalu, dengan menjaga privasi si doi tentang kehidupannya, gak perlu kan buang-buang tenaga demi hanya dapatkan sebuah info belaka, mendingan langsung ajak kenalan dan berteman dekat, lebih enak juga kan kita juga bisa tahu banyak info tentang dia dari berteman dekat dengannya dan terakhir nih yah sobat baby, bersikap bijak,sabar, anggun dan memiliki harga diri, kalo sobat baby ada yang sudah pernah mendapat teguran dari si doi tentang ketidaksukaannya karena kita stalker, mending sobat baby menyudahi menjadi stalker, daripada dijadikan bahan olokan, ejekan, candaan bahkan di permalukan di tempat umum #ohh.. noooo. Mengingat harga diri sobat baby patut dihargain oleh si doi (kan harga diri gak bisa di beli J)

Okkk… kelar nih ngebahas tentang stalker, jadi diambil hikmahnya aja yah dari tulisan ini, semoga membantu yah sobat baby :D. aminn and goodbye J

Minggu, 15 Juni 2014

Aku Lelah...



Mungkin sebelumnya aku sudah pernah merasakan hal ini. Beberapa pasang mata yang memperhatikan aku dengan perasaan yang jijik, eneg, pengen marah, atupun kebencian yang bahkan mendalam. Terkadang aku berusaha untuk tidak menghiraukan beberapa pasang mata itu, yah yang berusaha mengintimidasi segalanya dalam hidupku. Tapi semakin aku berusaha beberapa pasang mata itu berubah menjadi banyak hingga aku hampir ingin mengakhiri hidup ini.

aku sempat berpikir memperbaiki diri, tapi tahu apa? Hal yang kulakukan selalu saja salah di mata mereka yang penuh kebencian. Jujur!! Aku muak dengan semua ini. Aku capek dan lelah. Berusaha menjadi yang bukan diriku.

Aku sempat bertanya didalam hati. Kali ini, kesalahan apa lagi yang kubuat hingga beberapa pasang mata itu kembali setelah sekian lama menghilang? Aku rasa aku tidak pernah menykiti siapapun. Aku selalu mengatakan maaf dikala aku merasa itu adalah hal salah. Apakah aku salah jika aku berkata jujur? Aku tidak pernah mengerti dengan pola pikir mereka.

Apakah mereka tidak membayangkan perasaanku? Perasaan akan ketidaknyamanan dengan orang disekitar, perasaan kegelisahan dengan kesalahan yang tidak pernah ku tahu itu apa, kesedihan pada hati kecil yang terluka kedua kalinya karna perlakuan mereka, bahkan aku menjadi bimbang untuk hidup ataukah aku harus mati.

Mungkin jika aku pergi ke tempat dimana keberadaan orang yang mempunyai surga di telapak kakinya, apakah mungkin masih ada yang menangisi kepergianku? Atau bahkan bahagia karena benalu sepertiku pergi untuk selamanya.

Untuk apa aku hidup? Aku sebuah sampah yang dianggap sepele oleh mereka, tidaklah berbakat,tidak  cantik, tidak kaya, bahkan tidak menjadi orang yang dapat diandalkan. Ada baiknya jika tuhan cepat mengambil nyawaku, agar aku dapat tahu cepat arti tatapan kebencian mereka terhadapku.


Cerpen Cinta "Triangle Love"



Cerpen terbaru nih!!! Baru bikin hari ini. hahahaha semoga bagus. Berasal dari pengalamanku sih kebanyakan T,T!!! ku jadikan cerita aja hehehe :’( semoga tersentuh dengan apa yang kurasakan.


Judul         : gak tahu apa
Main cast : M. Anwar   a.k.a    Anwar
                    : fauziah alifa   a.k.a  Ifa
                    : Putri    a.k.a Putri
                    : Mariatul    a.k.a     Atul
Genre       : sad ending, no yadong, semua umur


∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞

Besok adalah hari dimana kepulanganku akan kembali ke kampung halamanku. Aku mengepak semua barang yang kuperlukan jika aku telah tiba dikampung halamanku. Kubuka seluruh isi lemariku dan memasukkannya ke dalam tas ransel hitam yang akan ku kenakan nanti. Aku memasukkan bajuku satu persatu dengan rapi, seketika sebuah kertas berbentuk ukuran photo jatuh kelantai dan berada di bawah kakiku. Aku tertegun memandang sebuah gambar siluet seorang gadis yang sangat kukenal. Ifa, gadis cantik dimana aku berasal. Teman masa kecilku. Dari dulu kami selalu bersama. Taman kanak-kanak, SD, SMP hingga SMA kami selalu satu kelas. Mungkin rasa itu sudah muncul karena kami selalu bersama. Waktu, yah.. waktu yang mendukung, dia tumbuh menjadi gadis yang cantik dan sholeha. Tipe yang kuidamkan.  Aku terduduk di pinggiran tempat tidurku menghentikan aktivitasku mengepak barang, mengingat masa-masa itu. Masa-masa dimana aku menyakiti diriku dan orang lain.

#flashbackkk
“aku suka kamu fa. Apa yang kurang dari aku? Apa yang kamu tak suka dari aku? Aku berjanji akan mengubahnya jika kita bersama.”  Dia hanya tersenyum mendengar ucapanku. Ucapan mematikan yang akan membuat martabat laki-laki akan terasa jatuh jika ditolak. “kenapa sih fa? Apa yang salah dari diriku? Aku itu suka sama kamu.” Lagi-lagi dia hanya tersenyum mendengar ucapanku. Aku bingung dibuatnya kediamannya membuat diriku ingin mati.
“aku suka kamu juga war, tapi hanya sebatas teman. Kita bukan ditakdirkan untuk bersama. Kita hanya ditakdirkan untuk menjadi sahabat, tak ada yang lebih dari itu.” Jawabnya. Saat itu juga pertahananku runtuh mendengar jawabannya. Jawaban yang tak pernah kuharapkan didalam pernyataanku. Pernyataan ini sudah kulakukan berkali-kali hingga pada detik ini, dan ini adalah hal pertama kalinya dia menjawab segala kediamannya selama ini atas pernyataanku. dia menolakku.
Bagaimana rasanya ditolak? Aku seperti merasakan mimpi. Mimpi seperti ditampar seseorang yang aku sayang. Setelah pernyataanku itu aku tidak pernah lagi berbicara apa-apa lagi dengannya. Semuanya pupus dengan rasa cintaku. Perjuangan selama ini yang kulakukan ternyata sia-sia. Dari dulu aku mengikutinya. Aku bersekolah ditempat yang sama dengan dirinya hanya bermaksud untuk bisa melihatnya, hingga dimasa kuliah pun aku tak bisa untuk tidak mengikutinya. Aku mengikutinya 
 juga masuk di sebuah universitas yang sama. Tapi apa? Usahaku hanyalah sia-sia.

………………………………………………………………………………………………………………

Hari berganti hari dan aku masih memikirkannya didalam pikiranku. Aku melakukan aktivitasku setelah hari itu dengan berat hati. hampa. Benar perasaan hampa, tapi aku berusaha untuk seperti biasa di depan teman-temanku dan juga di depannya.

Aku beristirahat dikamar kostku. Aku terlalu lelah dengan semua aktivitasku pada hari ini. terlalu banyak tugas dari dosen di kampus.

Drrrtttt… drrrtttt… drrttttt

Hp ku bergetar dengan hebatnya. Sebuah sms masuk dalam inbox. Aku membaca nama pengirimnya. Seorang teman yang kukenal lagi, mariatul atau yang lebih akrab dipanggil atul. Memberiku sms

“hi war lagi apa? Sibukkah?” tanyanya. Aku mengetik balasannya.

“kenapa tul? Kangenkah?” beberapa menit kemudian sms masuk lagi ke hp ku.

“ihh.. enak aja, ini nah aku mau Tanya, sudahkah kau confirm temanku? :/ jawabnya.

“sudah tul yang putri kan? Jawabku.

“iya, war. Temanku itu nah war mau kenal sama kau tapi dia malu. Dia mau lewat fb aja.” Jawabnya membalas smsku.

“aww.. kenapa lagi malu tul? Takutkah terpesona dengan kegantenganku?”

“nah.. nah.. nah.. orang mau kenal aja kok.” Jawabnya.

Aku tak membalasnya lagi. Malas. Masa bodoh dengan perasaan suka.  aku sudah muak dengan perasaan itu. Sudah cukup untukku, saat ini aku masih tak mampu untuk melupakannya.
Selang beberapa hari dari percakapanku bersama atul melalui sms. Aku mendapat sebuah sms dari nomor baru. Saat aku membaca pesan itu ternyata itu adalah pesan dari temannya atul yang menyukaiku. Jujur aku tak nyaman dengan itu. Bahasanya terlalu formal untukku. Aku tak terlalu menggubrisnya karena aku mamang tak menyukainya. Toh aku juga tak kenal jadi buat apa juga jika aku harus kenal dengannya dan baik-baik padanya?

Sudah beberapa hari ini dia memberiku pesan, dan aku hanya menjawab seperti biasanya, hingga dia mengajakku untuk pergi jogging pada sore hari bersama. Terbilang dia adalah cewek yang sangat berani. Aku hanya menjawab dengan kata “ya”. Menurutku itu jawaban yang sangat baik untuk dirinya. Hingga saat itu sore itu pun datang. Dia memakai celana jogging berwarna hitam dan memakai baju lengan pendek yang berwarna merah. Rambutnya panjang dan tergerai.  Dia tengah berlari-lari kecil menemuiku dan menyapaku.

“hi, anwar kan? Kenalin aku putri temannya atul.” Jawabnya tersenyum. Kulihat peluh di sekitar pipinya. “ya, aku anwar.” Jawabku sekenanya. “yaudah kita duduk disana aja yok, setelah itu baru kita lari.” Jawabnya riang. Aku mengangguk mendengar keinginannya. Kami duduk dibawah pohon yang rindang dalam suasana di tempat jogging yang lumayan ramai.

Ku kira bersama dirinya akan membosankan. Ternyata aku salah,  dia adalah anak yang humoris dan ramah. Tak salah jika atul bisa nyaman dengan cewek disampingku ini. kami banyak bercerita, dari seputar kampus, teman hingga akhirnya berakhir pada mantannya.

“gimana dengan kamu war? Apa kamu juga punya hal yang sama dengan ku?” tanyanya. aku tak bisa menjawabnya. Meskipun ada, tapi itu bukananlah seorang yang bisa dianggap mantan. Dia menarik napas dan melihat lurus ke depan. “hemmhh.. ya sudahlah, kita lari aja yok” dia berdiri dan menunggu diriku yang masih tertegun berpikir jawaban apa yang bisa ku katakan. Tapi aku segera terbangun seketika,  Aku berdiri dan berlari sore bersama cewek yang membuka luka lama itu kembali dan teringat di benakku.

………………………………………………………………………………………………………

Akhir-akhir ini aku sering bersama dengan putri. Dia sering mendatangi kampusku, hanya sekedar mampir. Bercengkrama dengan teman-temanku juga. Banyak hal yang bisa dilakukan dengannya. Dia sangat ramah sehingga mudah untuk dekat dengannya. Berangsur-angsur kerinduanku dengan ifa berkurang, setidaknya ini berkat putri juga. Meskipun belum bisa berpindah hati, namun aku bisa mengurangi rasa suka ku kepadanya.

Drrrtttt.. drrrttt… drtttt…

Hpku bergetar, sebuah sms diterima di dalam inbox ku. Tertera disana nama pengirimnya adalah ifa. Aku tak percaya dia memberiku pesan. Aku membacan pesannya.
“War.. kau ada dimana? Aku ada acara kampus buat di promosiin ke fakultasmu war. Besok bisakah ketemu war?”

Iya, bisa. Langsung aja ke kampusku besok. Kasih tahu kalo sudah ada di kampusku.” Jawabku membalas pesannya. Aku tak percaya dia memberiku pesan telah sekian lama kami bungkam.
Keesokan harinya dia benar-benar mendatangiku. Parasnya masih sama seperti dulu dan terlihat lebih cantik. Hatiku bergetar ketika melihatnya menemuiku di kampus. “hei war, apa kabar?” tanyanya ketika berdiri di depanku. “alhamdulillah fa, baik aja kok. Kau fa, apa kabar?” tanyaku. “baik juga war, yaudah aku mau promosiin acaraku yah, siapa tahu kau mau tertarik buat ikut, sekalian juga kau bisa ajak-ajak teman fpik mu war.” Jawabnya.

Suara halusnya mengalun di hatiku saat mendengarnya. Aku mendengarkan setiap huruf yang keluar dari mulutnya, hingga aku tak menyadari di sekitarku. Seorang cewek yang sedari-tadi memperhatikanku, yang tak lama pergi tanpa kusadari kedatangannya dan kepergiannya. Aku terlalu senang melihat, mendengar, memanggilnya bahkan memikirkan seseorang yang bernama ifa.

……………………………………………………………………………………………………………………………………………………

Embun menyapu seluruh permukaan bumi dengan merata. Dingin menusuk tulang hingga aku merapatkan kembali jaketku hingga ke atas dagu. Aku memakai celana training, sepatu kets, dan jaket bola berwarna blue sapphire. Ini kedua kalinya aku diajak putri jogging ditempat yang sama. Sejak semalam dia tidak memberiku kabar. Bukannya aku rindu, hanya saja aku khawatir dengan sikapnya sejak semalam, ditambah lagi di tengah malam dia baru memberitahuku ingin jogging denganku dihari minggu pagi.

Dari kejauhan tampak seorang cewek yang kukenal. Yah itu putri, dia memakai celana pendek diatas lutut, kaos berwarna ungu, dan sepatu kets, dia berlari ke arahku dengan terburu-buru. “hhh.. hhhh.. paa..gii.. war” jawabnya ngos-ngosan di depanku. Dia membuka tutup botol minuman yang dipegangnya, aku melihat kerongkongannya yang bergerak naik turun ketika menerima air dari dalam mulutnya, dia seperti orang yang habis melakukan pekerjaan berat dan mengahabiskan setengah air dari botol minuman yang dibawanya. “ 4 putaran penuh membuatku lelah dan lumayan haus war.” Jawabnya tersenyum menutup botol minumannya.

Aku tertegun mendengarnya. Aku tahu dia suka lari, tapi 4 putaran penuh? Putri terlalu memaksakan diri mengitari stadion sebesar ini. “kita duduk dulu disitu put.” Jawabku. Dia mengangguk mengiyakan ajakanku. Kami duduk di tempat awal kami bertemu. Kami hanya diam, tak ada kata diantara kami. Angin semilir menghembuskan kesegaran udara di pagi hari. Kami melamun memikirkan pemikiran masing-masing. Tak ada yang ingin putri katakan kepadaku tapi kenapa dia ingin bertemu denganku?. Tatapannya lurus ke depan melihat lalu lalang orang-orang yang lewat berlari.

“ehmm.. war, kamu ingat gak ketika aku bertanya di tempat ini waktu kita dulu pertama kali ketemu, Apa kamu juga punya hal yang sama dengan ku? Apa kamu sudah memiliki jawaban yang tepat untuk mengatakannya  kepadaku?” tanyanya sambil tetap melihat lurus ke depan. Aku terdiam seribu bahasa. Keheningan menimpaku di tengah keramaian ini.

Putri menatapku yang sedang menatapnya. Kami berpandangan satu sama lain. “aku sudah tahu semua war, dari atul. Kemarin aku melihatmu bersama dengan orang yang kamu suka. Kamu begitu antusiasnya hingga kamu tak menyadari keberadaanku berada di dekatmu. Aku gak mau war begini terus, mengaharapkan sesuatu yang belum tentu kudapat. Aku membutuhkan kepastianmu. Aku terima jika ini akan menyakitkan. Sekarang kamu jawab aku dengan jujur, apa kamu juga suka sama aku?”

Aku termenung memikirkan jawaban untuk tidak menyakiti hatinya. “jawab war,  ya atau gak?” tanyanya memaksa.

“maaf put aku……………………….” Dia memotong perkataanku dengan memegang tanganku. Memberikan tatapan intens kepadaku lalu melepaskan genggamanku pada akhirnya. Dia menghela napas panjang dan memutuskan kontak mata kami. “aku sudah tahu jawabannya akan begini war” jawabnya melihat ke arah keramaian orang-orang didepannya.

“tapi put aku………”

“sssshhhhhhttttt….. iya, aku ngerti kok war. Mungkin ini akan sakit untukku, tapi aku akan terima. mungkin aku egois, menginginkan kamu denganku. Tapi aku salah aku gak bisa memaksakannya. aku gak akan ganggu kamu lagi war, ini bisa jadi pertemuan kita yang terakhir. Semoga aku bisa cepat melupakan kamu war.” Jawabnya datar memotong permintaan maafku.

“tak perlu minta maaf war, aku yang salah dan aku minta maaf. Ini kesalahanku yang tak tahu keadaanmu saat ini.” Aku tak bisa berkata apa-apa lagi. Aku hanya terdiam mendengar pernyataannya. Setiap kata yang keluar dari mulut putri membuatku merasa sangat bersalah. Keceriaannya, senyumnya juga seperti hilang ketika dia berkata seperti itu. Apa ini namanya cinta segitiga?  Apa mungkin perasaan yang kurasakan kepada putri sama saja dengan perasaan ifa terhadapku? Sama-sama menyukai hanya sebatas teman?

…………………………………………………………………………………………………………………………………..

#flashbackend

Semenjak itu aku tak pernah berhubungan lagi dengan putri maupun ifa. Mereka pun juga begitu, tak pernah menghubungiku. aku menyimpan kembali foto itu bersama kenanganku. Jika aku mengingat masa itu, rasa cintaku kepada ifa akan bercampur aduk dengan perasaan bersalahku kepada putri. Biarlah perasaanku kepada keduanya akan tersimpan rapi bersama dengan kenanganku. :)

Alhamdulillah!! Kelar? ok koment jangan sebut merek yaa :D
(Terinspirasi juga dari lagu Esna (에스나) - Bite My Lower Lip [Ost.The Heirs] coba dengarkan yaa ^^)