Cerpen terbaru nih!!! Baru bikin
hari ini. hahahaha semoga bagus. Berasal dari pengalamanku sih kebanyakan
T,T!!! ku jadikan cerita aja hehehe :’( semoga tersentuh dengan apa yang
kurasakan.
Judul : gak tahu apa
Main cast : M. Anwar a.k.a Anwar
: fauziah alifa a.k.a
Ifa
: Putri a.k.a Putri
: Mariatul a.k.a
Atul
Genre : sad ending, no yadong, semua umur
∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞∞
Besok adalah hari dimana kepulanganku akan kembali ke
kampung halamanku. Aku mengepak semua barang yang kuperlukan jika aku telah
tiba dikampung halamanku. Kubuka seluruh isi lemariku dan memasukkannya ke
dalam tas ransel hitam yang akan ku kenakan nanti. Aku memasukkan bajuku satu
persatu dengan rapi, seketika sebuah kertas berbentuk ukuran photo jatuh
kelantai dan berada di bawah kakiku. Aku tertegun memandang sebuah gambar
siluet seorang gadis yang sangat kukenal. Ifa, gadis cantik dimana aku berasal.
Teman masa kecilku. Dari dulu kami selalu bersama. Taman kanak-kanak, SD, SMP
hingga SMA kami selalu satu kelas. Mungkin rasa itu sudah muncul karena kami
selalu bersama. Waktu, yah.. waktu yang mendukung, dia tumbuh menjadi gadis
yang cantik dan sholeha. Tipe yang kuidamkan. Aku terduduk di pinggiran tempat tidurku
menghentikan aktivitasku mengepak barang, mengingat masa-masa itu. Masa-masa
dimana aku menyakiti diriku dan orang lain.
#flashbackkk
“aku suka kamu fa. Apa yang kurang dari aku? Apa yang kamu
tak suka dari aku? Aku berjanji akan mengubahnya jika kita bersama.” Dia hanya tersenyum mendengar ucapanku. Ucapan
mematikan yang akan membuat martabat laki-laki akan terasa jatuh jika ditolak.
“kenapa sih fa? Apa yang salah dari diriku? Aku itu suka sama kamu.” Lagi-lagi
dia hanya tersenyum mendengar ucapanku. Aku bingung dibuatnya kediamannya
membuat diriku ingin mati.
“aku suka kamu juga war, tapi hanya sebatas teman. Kita
bukan ditakdirkan untuk bersama. Kita hanya ditakdirkan untuk menjadi sahabat,
tak ada yang lebih dari itu.” Jawabnya. Saat itu juga pertahananku runtuh
mendengar jawabannya. Jawaban yang tak pernah kuharapkan didalam pernyataanku.
Pernyataan ini sudah kulakukan berkali-kali hingga pada detik ini, dan ini
adalah hal pertama kalinya dia menjawab segala kediamannya selama ini atas
pernyataanku. dia menolakku.
Bagaimana rasanya ditolak? Aku seperti merasakan mimpi.
Mimpi seperti ditampar seseorang yang aku sayang. Setelah pernyataanku itu aku
tidak pernah lagi berbicara apa-apa lagi dengannya. Semuanya pupus dengan rasa
cintaku. Perjuangan selama ini yang kulakukan ternyata sia-sia. Dari dulu aku
mengikutinya. Aku bersekolah ditempat yang sama dengan dirinya hanya bermaksud
untuk bisa melihatnya, hingga dimasa kuliah pun aku tak bisa untuk tidak
mengikutinya. Aku mengikutinya
juga masuk di sebuah universitas yang sama. Tapi
apa? Usahaku hanyalah sia-sia.
………………………………………………………………………………………………………………
Hari berganti hari dan aku masih memikirkannya didalam
pikiranku. Aku melakukan aktivitasku setelah hari itu dengan berat hati. hampa.
Benar perasaan hampa, tapi aku berusaha untuk seperti biasa di depan
teman-temanku dan juga di depannya.
Aku beristirahat dikamar kostku. Aku terlalu lelah dengan
semua aktivitasku pada hari ini. terlalu banyak tugas dari dosen di kampus.
Drrrtttt… drrrtttt… drrttttt
Hp ku bergetar dengan hebatnya. Sebuah sms masuk dalam
inbox. Aku membaca nama pengirimnya. Seorang teman yang kukenal lagi, mariatul
atau yang lebih akrab dipanggil atul. Memberiku sms
“hi war lagi apa? Sibukkah?” tanyanya. Aku mengetik
balasannya.
“kenapa tul? Kangenkah?” beberapa menit kemudian sms masuk
lagi ke hp ku.
“ihh.. enak aja, ini nah aku mau Tanya, sudahkah kau confirm
temanku? :/ jawabnya.
“sudah tul yang putri kan? Jawabku.
“iya, war. Temanku itu nah war mau kenal sama kau tapi dia
malu. Dia mau lewat fb aja.” Jawabnya membalas smsku.
“aww.. kenapa lagi malu tul? Takutkah terpesona dengan
kegantenganku?”
“nah.. nah.. nah.. orang mau kenal aja kok.” Jawabnya.
Aku tak membalasnya lagi. Malas. Masa bodoh dengan perasaan
suka. aku sudah muak dengan perasaan
itu. Sudah cukup untukku, saat ini aku masih tak mampu untuk melupakannya.
Selang beberapa hari dari percakapanku bersama atul melalui sms.
Aku mendapat sebuah sms dari nomor baru. Saat aku membaca pesan itu ternyata
itu adalah pesan dari temannya atul yang menyukaiku. Jujur aku tak nyaman
dengan itu. Bahasanya terlalu formal untukku. Aku tak terlalu menggubrisnya
karena aku mamang tak menyukainya. Toh aku juga tak kenal jadi buat apa juga
jika aku harus kenal dengannya dan baik-baik padanya?
Sudah beberapa hari ini dia memberiku pesan, dan aku hanya
menjawab seperti biasanya, hingga dia mengajakku untuk pergi jogging pada sore
hari bersama. Terbilang dia adalah cewek yang sangat berani. Aku hanya menjawab
dengan kata “ya”. Menurutku itu jawaban yang sangat baik untuk dirinya. Hingga
saat itu sore itu pun datang. Dia memakai celana jogging berwarna hitam dan
memakai baju lengan pendek yang berwarna merah. Rambutnya panjang dan tergerai.
Dia tengah berlari-lari kecil menemuiku
dan menyapaku.
“hi, anwar kan? Kenalin aku putri temannya atul.” Jawabnya
tersenyum. Kulihat peluh di sekitar pipinya. “ya, aku anwar.” Jawabku
sekenanya. “yaudah kita duduk disana aja yok, setelah itu baru kita lari.”
Jawabnya riang. Aku mengangguk mendengar keinginannya. Kami duduk dibawah pohon
yang rindang dalam suasana di tempat jogging yang lumayan ramai.
Ku kira bersama dirinya akan membosankan. Ternyata aku
salah, dia adalah anak yang humoris dan
ramah. Tak salah jika atul bisa nyaman dengan cewek disampingku ini. kami
banyak bercerita, dari seputar kampus, teman hingga akhirnya berakhir pada
mantannya.
“gimana dengan kamu war? Apa kamu juga punya hal yang sama
dengan ku?” tanyanya. aku tak bisa menjawabnya. Meskipun ada, tapi itu
bukananlah seorang yang bisa dianggap mantan. Dia menarik napas dan melihat
lurus ke depan. “hemmhh.. ya sudahlah, kita lari aja yok” dia berdiri dan
menunggu diriku yang masih tertegun berpikir jawaban apa yang bisa ku katakan.
Tapi aku segera terbangun seketika, Aku
berdiri dan berlari sore bersama cewek yang membuka luka lama itu kembali dan
teringat di benakku.
………………………………………………………………………………………………………
Akhir-akhir ini aku sering bersama dengan putri. Dia sering
mendatangi kampusku, hanya sekedar mampir. Bercengkrama dengan teman-temanku
juga. Banyak hal yang bisa dilakukan dengannya. Dia sangat ramah sehingga mudah
untuk dekat dengannya. Berangsur-angsur kerinduanku dengan ifa berkurang,
setidaknya ini berkat putri juga. Meskipun belum bisa berpindah hati, namun aku
bisa mengurangi rasa suka ku kepadanya.
Drrrtttt.. drrrttt… drtttt…
Hpku bergetar, sebuah sms diterima di dalam inbox ku.
Tertera disana nama pengirimnya adalah ifa. Aku tak percaya dia memberiku
pesan. Aku membacan pesannya.
“War.. kau ada dimana? Aku ada acara kampus buat di
promosiin ke fakultasmu war. Besok bisakah ketemu war?”
Iya, bisa. Langsung aja ke kampusku besok. Kasih tahu kalo
sudah ada di kampusku.” Jawabku membalas pesannya. Aku tak percaya dia
memberiku pesan telah sekian lama kami bungkam.
Keesokan harinya dia
benar-benar mendatangiku. Parasnya masih sama seperti dulu dan terlihat lebih
cantik. Hatiku bergetar ketika melihatnya menemuiku di kampus. “hei war, apa
kabar?” tanyanya ketika berdiri di depanku. “alhamdulillah fa, baik aja kok.
Kau fa, apa kabar?” tanyaku. “baik juga war, yaudah aku mau promosiin acaraku
yah, siapa tahu kau mau tertarik buat ikut, sekalian juga kau bisa ajak-ajak
teman fpik mu war.” Jawabnya.
Suara halusnya mengalun di hatiku saat mendengarnya. Aku
mendengarkan setiap huruf yang keluar dari mulutnya, hingga aku tak menyadari
di sekitarku. Seorang cewek yang sedari-tadi memperhatikanku, yang tak lama
pergi tanpa kusadari kedatangannya dan kepergiannya. Aku terlalu senang
melihat, mendengar, memanggilnya bahkan memikirkan seseorang yang bernama ifa.
……………………………………………………………………………………………………………………………………………………
Embun menyapu seluruh permukaan bumi dengan merata. Dingin
menusuk tulang hingga aku merapatkan kembali jaketku hingga ke atas dagu. Aku
memakai celana training, sepatu kets, dan jaket bola berwarna blue sapphire.
Ini kedua kalinya aku diajak putri jogging ditempat yang sama. Sejak semalam
dia tidak memberiku kabar. Bukannya aku rindu, hanya saja aku khawatir dengan
sikapnya sejak semalam, ditambah lagi di tengah malam dia baru memberitahuku ingin
jogging denganku dihari minggu pagi.
Dari kejauhan tampak seorang cewek yang kukenal. Yah itu putri,
dia memakai celana pendek diatas lutut, kaos berwarna ungu, dan sepatu kets,
dia berlari ke arahku dengan terburu-buru. “hhh.. hhhh.. paa..gii.. war”
jawabnya ngos-ngosan di depanku. Dia membuka tutup botol minuman yang
dipegangnya, aku melihat kerongkongannya yang bergerak naik turun ketika menerima
air dari dalam mulutnya, dia seperti orang yang habis melakukan pekerjaan berat
dan mengahabiskan setengah air dari botol minuman yang dibawanya. “ 4 putaran
penuh membuatku lelah dan lumayan haus war.” Jawabnya tersenyum menutup botol
minumannya.
Aku tertegun mendengarnya. Aku tahu dia suka lari, tapi 4
putaran penuh? Putri terlalu memaksakan diri mengitari stadion sebesar ini.
“kita duduk dulu disitu put.” Jawabku. Dia mengangguk mengiyakan ajakanku. Kami
duduk di tempat awal kami bertemu. Kami hanya diam, tak ada kata diantara kami.
Angin semilir menghembuskan kesegaran udara di pagi hari. Kami melamun
memikirkan pemikiran masing-masing. Tak ada yang ingin putri katakan kepadaku
tapi kenapa dia ingin bertemu denganku?. Tatapannya lurus ke depan melihat lalu
lalang orang-orang yang lewat berlari.
“ehmm.. war, kamu ingat gak ketika aku bertanya di tempat
ini waktu kita dulu pertama kali ketemu, Apa kamu juga punya hal yang sama
dengan ku? Apa kamu sudah memiliki jawaban yang tepat untuk mengatakannya kepadaku?” tanyanya sambil tetap melihat
lurus ke depan. Aku terdiam seribu bahasa. Keheningan menimpaku di tengah
keramaian ini.
Putri menatapku yang sedang menatapnya. Kami berpandangan
satu sama lain. “aku sudah tahu semua war, dari atul. Kemarin aku melihatmu
bersama dengan orang yang kamu suka. Kamu begitu antusiasnya hingga kamu tak
menyadari keberadaanku berada di dekatmu. Aku gak mau war begini terus,
mengaharapkan sesuatu yang belum tentu kudapat. Aku membutuhkan kepastianmu.
Aku terima jika ini akan menyakitkan. Sekarang kamu jawab aku dengan jujur, apa
kamu juga suka sama aku?”
Aku termenung memikirkan jawaban untuk tidak menyakiti
hatinya. “jawab war, ya atau gak?”
tanyanya memaksa.
“maaf put aku……………………….” Dia memotong perkataanku dengan
memegang tanganku. Memberikan tatapan intens kepadaku lalu melepaskan
genggamanku pada akhirnya. Dia menghela napas panjang dan memutuskan kontak
mata kami. “aku sudah tahu jawabannya akan begini war” jawabnya melihat ke arah
keramaian orang-orang didepannya.
“tapi put aku………”
“sssshhhhhhttttt….. iya, aku ngerti kok war. Mungkin ini
akan sakit untukku, tapi aku akan terima. mungkin aku egois, menginginkan kamu
denganku. Tapi aku salah aku gak bisa memaksakannya. aku gak akan ganggu kamu
lagi war, ini bisa jadi pertemuan kita yang terakhir. Semoga aku bisa cepat
melupakan kamu war.” Jawabnya datar memotong permintaan maafku.
“tak perlu minta maaf war, aku yang salah dan aku minta
maaf. Ini kesalahanku yang tak tahu keadaanmu saat ini.” Aku tak bisa berkata
apa-apa lagi. Aku hanya terdiam mendengar pernyataannya. Setiap kata yang
keluar dari mulut putri membuatku merasa sangat bersalah. Keceriaannya,
senyumnya juga seperti hilang ketika dia berkata seperti itu. Apa ini namanya
cinta segitiga? Apa mungkin perasaan
yang kurasakan kepada putri sama saja dengan perasaan ifa terhadapku? Sama-sama
menyukai hanya sebatas teman?
…………………………………………………………………………………………………………………………………..
#flashbackend
Semenjak itu aku tak pernah berhubungan lagi dengan putri
maupun ifa. Mereka pun juga begitu, tak pernah menghubungiku. aku menyimpan
kembali foto itu bersama kenanganku. Jika aku mengingat masa itu, rasa cintaku
kepada ifa akan bercampur aduk dengan perasaan bersalahku kepada putri. Biarlah
perasaanku kepada keduanya akan tersimpan rapi bersama dengan kenanganku. :)
Alhamdulillah!! Kelar? ok koment
jangan sebut merek yaa :D
(Terinspirasi juga dari lagu Esna (에스나) - Bite My
Lower Lip [Ost.The Heirs] coba dengarkan yaa
^^)